Rigel memakai kacamata malam yang biasa ia kenakan saat beraksi. Mengingat suasana gedung yang gelap dan hanya mengandalkan cahaya bulan. Ia memakai kacamata tersebut untuk mempermudah langkahnya menuju ke area depan gedung, di mana pintu masuk berada. Di tangan kanannya terdapat pistol yang siap siaga menghalau serangan musuh. Sementara di tangan kirinya Rigel membawa alat pendeteksi bahaya yang harus ia pasang di pintu masuk gedung. Lokasi sekitar gedung terpantau gelap gulita, meski cahaya bulan lumayan terang nyatanya tak mampu menembus semak-semak yang mengelilingi gedung. Begitu juga dengan hutan belantara yang ada di depan sana, tampak gelap dan menyeramkan. Namun, suasana yang sepi, sunyi senyap membuat Rigel sedikit bernapas lega. Itu artinya tidak ada pergerakan musuh ataupun h