Eshal menoleh ke sumber suara. Dia tahu itu suaminya. “Arash! Kau!!” Dia menjerit lalu berbalik badan sambil memejamkan erat matanya. Sedangkan Arash, tentu saja bingung. “Ada apa, Eshal?” tanyanya sambil mengulum senyum, dia berjalan santai menuju lemari khusus tempat pakaian dalamnya berada. Eshal berbalik badan dan menghindari Arash. “Arash! Apa tidak bisa kau memakai pakaianmu! Kenapa setiap hari kau harus bertelanjang d**a! Ish, kau ini!” gumamnya kesal lalu berjalan menuju lemari pakaiannya. Arash tidak berhenti mengulum senyumnya. Bagaimana mungkin istrinya malu melihat ia bertelanjang d**a dan memakai handuk sependek ini. “Aku tidak mungkin memakai pakainku di dalam kamar mandi, Eshal.” Nada bicara Arash terdengar santai. Dia m