Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Saat pria itu hendak menyentuh lengan kiri Eshal. Suara aneh terdengar tepat di belakangnya. Ctek! Benda dingin itu membuat kulitnya terasa dingin. Keningnya berkerut. Eshal menatap lurus ke depan. Wajahnya sudah pucat pasi. Dia melirik ke arah belakang, melihat kedipan mata disana, namun dia tidak memahami itu. “Selamat malam, Tuan Billy Grigori?” sapanya sembari menekan benda yang dia pegang ke arah leher pria itu. ..**.. Yah, pria itu bernama Billy Grigori. Sejak keluarga Armaghan masuk ke dalam ruangan utama, fokus matanya memang tertuju pada Eshal. Sudah lama sekali dia ingin berkenalan dengan wanita itu. Namun Ayah Eshal yang juga merupakan rekan kerja di perusahaannya tidak menganggap dirinya serius ingin melamar putrinya.

