Chapt 48. Unforeseen Circumstances

1666 Kata

“Senang bisa bertemu kalian lagi di tempat yang berbeda,” ujar pria itu masih terus tersenyum menatap Arash dan Eshal bergantian.             Eshal mulai gugup. Tubuhnya seakan membeku. Berbeda dengan Arash, dia terus melayangkan tatapan datarnya ke arah pria yang terus melempar senyuman ke arah mereka.             Arash sangat mengerti makna senyuman dari pria yang sangat dia hormati itu. Senyuman penuh makna dan tentu saja ada sedikit sindiran kecil dibalik senyumannya. “Senang berjumpa dengan Anda, Tuan Adyrta.” Arash masih terus menatap sang Daddy yang ternyata ada di museum ini.             Eshal masih sangat gugup, ia hendak membuat jarak diantara mereka. Namun, Arash justru menahan pinggangnya, dan merangkulnya semakin terasa agresif hingga dirinya melirik Arash sekilas.       

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN