Bab 89 - Bicara Empat Mata

2398 Kata

Zea dan Samira duduk saling berhadapan di sebuah restoran dengan makanan yang mereka pesan telah dihidangkan di meja. Setelah shopping membeli ini dan itu, berkeliling memilih pakaian yang sedang tren, tas merek ternama hingga sepatu yang lucu … mereka membeli apa pun yang diinginkan. Ah, lebih tepatnya yang Samira inginkan karena sejujurnya Zea ogah-ogahan. Bukannya apa-apa, Zea hampir tak pernah menghamburkan uang seperti ini. Sekalipun Samira yang membayar semuanya, tetap saja shopping bukanlah hobi Zea yang memang hanya lahir dan tumbuh di kalangan keluarga menengah alias tidak kaya maupun tidak miskin. “Energi kamu lumayan juga. Selain karena masih muda berbeda dengan ibu yang sudah hampir menopause, sepertinya kamu sering shopping, ya?” Zea memang memanggil Samira dengan sebutan i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN