"Aku sudah pulang." Begitulah pesan yang dikirimkan Anika untuk Davin, sejujurnya Anika tidak berharap Davin menjemputnya karena akan sangat memuaskan jika dia melihat Yunita itu beserta anak-anaknya dan juga harus menghabiskan waktu dalam satu mobil walau hanya sebentar. "Mau aku antar, An?" tawar Bara seperti biasa. Anika menggeleng pelan. "Tidak, aku dijemput. Kamu tahu kalau suamiku sangat tidak suka aku berdekatan denganmu, dia mengizinkan aku bekerja pun terpaksa karena aku mengancamnya dengan perceraian," jelas Anika. "Apa dia juga menjemput Yudha?" tanya Bara. Anika mengangguk. "Ya, sekarang dia sudah menjadi ayah yang sedikit pengertian, tapi tetap saja memuakan jika harus satu mobil dengan mereka semua rasanya sesak, sampai aku terus membuang pandanganku ke jendela," ujar