“Apa aku tidak boleh membuntuti ke mana suamiku pergi?” tanya Elizabeth dengan nada tenang. Sebisa mungkin wanita itu meredam kemarahannya agar tidak meledak. Darius turun dari ranjang lalu mendekat pada Elizabeth. “Cukup.” Elizabeth memberi peringatan pada Darius supaya menghentikan langkahnya. “Liz, aku—“ “Aku bilang, cukup.” Elizabeth memotong ucapan Darius. “Stay where you are!” Darius tidak mendengar peringatan Elizabeth. Ia tetap berusaha mendekat. “Liz, dengarkan aku dulu.” “My beloved husband, Darius Brighton. Kalau kamu tidak bisa bicara seperti orang dewasa, terpaksa kita harus bicara dengan sedikit kekerasan.” Elizabeth mengumumkan keberatannya atas usaha palsu Darius. Elizabeth kemudian memanggil orang suruhannya. “Saddam, sini!” Darius mengernyitkan dahi. Dan ketika p

