“Sial!” Elizabeth mengumpati diri sendiri setelah Genta berlalu dari hadapannya. Dalam hitungan detik perasaan waswas dan juga takut berkecamuk di dalam dirinya. Wanita itu kemudian masuk ke mobil dan bersandar ke jok sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ya, Tuhan .... Dering ponsel akhirnya menyudahi kekalutan Elizabeth. Dia segera meraih ponselnya yang tergeletak di jok penumpang dan melihat nama si pemanggil. Darius. Mau tidak mau dia harus berhubungan lagi dengan suaminya yang menyebalkan itu. Keadaan sepertinya selalu mengaitkan dirinya dengan pria asal Inggris itu dan keluarganya. “Ada apa?” Elizabeth bertanya dengan nada sedikit kesal, tetapi dia tetap mendengarkan ucapan Darius yang terdengar panik dari ujung telepon sana. Sesaat kemudian Elizabeth melebarkan mata. Dadan

