Tiga puluh delapan

1206 Kata

Nadiya senang begitu Yoga mengajaknya bertemu hanya berdua saja. Tangannya melambai ke arah Yoga yang baru saja memasuki cafe dan resto tempat mereka janji temu. Tersenyum semanis mungkin, Nadiya menyapa lelaki itu. "Nggak ajak Aya lagi?" tanya Nadiya basa-basi. Padahal di dalam hatinya bersorak senang. Lega karena Yoga kali ini benar-benar datang sendirian. Apa Yoga nggak canggung lagi berduaan sama gue? Bagus lah kalau gitu, nggak ada yang gangguin. "Nggak. Karena ada hal penting yang mau gue omongin sama lo," ujar Yoga terkesan dingin. "Hal penting apa?" tanya Nadiya tersipu. Nadiya deg-degan. Apa Yoga mau minta gue jadi pacarnya saat ini? Duh, gue mesti jawab apa? Kalau langsung iyain, kayak gampangan banget nggak, sih? Ah, gue minta waktu buat mikir seminggu aja kali, ya? "Nad?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN