Seruni kini tersenyum melihat reaksi Orion yang pucat ketakutan mendengar penjelasannya. Menurutnya dia sudah berhasil membujuk putrinya ini. Tinggal selangkah lagi maka dia akan benar-benar berhasil mencuci pikiran Orion. "Buat apa menunggu sesuatu yang tidak pasti? Lebih cepat lebih baik. Makin cepat kamu percaya maka hidupmu akan semakin cepat membaik. Anak Ibu cantik, jadi tidak sulit mencari seorang suami untuknya." Orion sampai tersedak salivanya sendiri. "Bu, bila memikirkan itu rasanya kepalaku berat sekali." Orion memijat pelipis yang kini berdenyut nyeri. Seruni tak berani berkata lagi melihat reaksi serius Orion. Mungkin bila dia terus menekan, putrinya ini akan depresi. Yang terpenting dia berhasil mempengaruhi Orion terlebih dahulu. Dia yakin putrinya ini akan memikirkan ap