74. PAMIT PERGI

1605 Kata

Alshad : Sayang, tunggu sebentar lagi nggak apa-apa, kan? Umi masih susah buat ditinggal. Lima menit lagi aku bakal langsung pergi dan susulin kamu. Alshad : Bentar ya, Sayang. Maaf jadi molor. Airin hela napasnya pelan setelah membaca kembali pesan singkat yang Alshad kirim satu jam yang lalu. Mengecek Aigner berwarna gold yang melingkar di tangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat dua puluh menit. Tadinya, Airin bermaksud untuk tetap sabar menunggu. Ia bahkan berusaha menghubungi Alshad, tapi pria itu tidak mengangkat beberapa panggilan telpon yang ia layangkan. Karena meyakini tidak ada harapan baginya untuk hari ini bertemu dengan sang kekasih, Airin pun memutuskan untuk segera pergi dari restoran. Di hubunginya Ashraf yang kebetulan memang standby tak jauh dari rest

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN