Kabar perselingkuhan Bram akhirnya sampai juga di telinga kedua orang tua Antari. Mereka sangat menyangkan tindakan Bram yang menduakan istrinya. Apalagi Bram sangat di dukung oleh Nyonya Effendi. Antari berusaha tegar. Ia sudah lelah untuk menangisi rumah tangga yang sudah berada di ujung tanduk. Yang ia lakukan hanya mendoakan suami dan ibu mertuanya agar segera sadar. Tak perlu butuh waktu lama, Antari dan Bram pun bercerai. Antari sangat sedih. Putusan Hakim akan perceraiannya sangatlah cepat. Antari yang sudah memperkirakan kalau perceraian mereka akan dipercepat. Ia mulai mengemasi barang-barangnya. Segala kemewahan yang ia dapat, ia tinggalkan. Ia kembali membawa pakaian yang ia bawa sebelum ia menikah dengan Bram. Para pelayan yang dulu bekerja bersamanya, menangisi kepergian