Abel memberengut kesal. Kedua tangannya terlipat di depan d**a. Pasalnya saat ia pulang dari toko ia melihat putrinya tengah bermain dengan banyak mainan baru di temani sosok seorang pria yang selama ini dipanggil ‘Ayah’ oleh putrinya. Pria itu tersenyum kikuk melihat wajah Abel memberengut kesal. “Bunda, lihat. Ayah bawain Yeye mainan balu yang banyak banget.” Seru Renata dengan girang. Ia tak memperdulikan wajah bundanya yang terlihat kesal, yang penting keinginannya untuk di bawakan oleh-oleh berupa mainan terwujud. “Bunda, bagus kan?!” tanyanya lagi. “Iya bagus.” Jawab Abel menahan kesal. Leon yang melihatnya menggaruk kepalanya. “Em… sayang aku… eh mau kemana?” ucap Leon melihat Abel pergi dari ruang TV karena terla