49. Istirahatlah Dengan Tenang

1360 Kata

Satu jam kemudian Aurora sudah berada dalam ruangan lain, di mana ia menggunakan alat bantu pernapasan. Kepalanya yang semula tidak diperban, kini menggunakan perban. Pintu ruangan itu terbuka, Marco masuk ke dalam sana sementara istri dan putranya menunggu di luar karena hanya satu anggota keluarga yang diperbolehkan untuk masuk. Marco sangat puas melihat Aurora terbaring tidak berdaya seperti ini. Seperti yang diduga oleh Aurora, ia adalah dalang dibalik kecelakaan yang menimpa Aurora. "Aurora ini adalah harga yang harus kau bayar karena mencari masalah denganku." Marco bersuara dingin. "Kau seharusnya menyerahkan perusahaan padaku ketika aku memintanya baik-baik padamu, tapi kau keras kepala sehingga aku harus mengambil jalan terakhir untuk menyingkirkanmu. Kau seharusnya mati, tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN