Dua jam usai bersatunya dua anak buah Damian dalam melakukan pencegahan awal gonjang-ganjing rumah tangga atasannya, keduanya kembali berhubungan melalui gawai. Wildan yang terus mendengar dering ponselnya mengeluarkan notifikasi segera mengangkat benda pipi itu dari atas meja.
“Bencana alam semesta!” Pekik pria itu panjang usai membaca pesan yang Jaka kirimkan. Saking horornya dengan isi pesan, Wildan sampai bergegas berdiri– berniat untuk mengabarkan kedatangan istri atasannya di beranda hotel. “Gusti!” Teriak Wildan. Kakinya tersangkut kursi hingga dirinya terjatuh ke lantai.
“Kampretos!!” Wildan mengaduh sembari merangkak. “Ada aja rintangan mau jadi b***k korporat kesayangan Bos!” Setelah berjarak dengan meja kerjanya pria itu berdiri, melangkah lebar memasuki ruangan Damian– lagi-
