Hukuman Untuk Sang Villain

1215 Kata

“Sayang.. Anak Mami.. Nama kamu kenapa ada dimana-mana?” Arleta bergegas terbang dari Negeri Singa dikarenakan laporan anak buahnya. Ia meninggalkan acaranya begitu saja untuk pulang ke Indonesia. “Foto kamu.” Arleta meringis mengingat potret putrinya yang diambil saat bergandengan tangan dengan putranya. Amelia tak menjawab. Ibu muda beranak dua itu masih setia dengan tangis dan isakkanya. Amelia tak menyangka orang-orang memanfaatkan situasi terjepitnya. Menggunakan lensa kamera mereka untuk mengambil gambar di saat dirinya tidak dalam kondisi cantik paripurna. “Sayang..” Lirih Arleta merasa kasihan. Ia menatap Damian yang santai dengan laptop dipangkuannya. Sejak kedatangannya anaknya itu juga belum membuka mulutnya untuk sekedar memberikan klarifikasi. Suara langkah kaki yang terbur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN