Semua hal menjadi rumit semenjak Damian tak mendapatkan penyaluran hasratnya. Dimata laki-laki itu semua hal yang dilakukan karyawannya adalah kesalahan yang wajib untuk ia gunakan sebagai pengalihan amarah dan itu membuat seluruh bawahan Damian menyumpahinya secara diam-diam. “Sudah saya katakan, jangan sampai ada pertemuan apapun hari ini. Kenapa kau sulit sekali membatalkan semua janji sialan itu!” Damian berteriak, murka. Ia tak lagi menghardik, namun menggunakan seluruh kemampuan pita ditenggorokannya dalam menciptakan suara. Wildan gemetaran. Ia sudah berusaha membatalkan pertemuan dan menghalangi tamu yang membuat janji temu. “Tapi Pak.. Beliau memaksa..” Gagapnya takut Damian akan kembali mengamuk. Ia sudah gagal dalam menjalankan perintah. “Saya membayar kamu untuk menjadi peke