Jagadta benar-benar murka dan ia sengaja meminta Irvan asistennya agar bisa menghandel beberapa pekerjaannya yang lain dan jika membutuhkan tanda tanganny, ia meminta agar Irvan mengantarnya langsung ke Sucipto grup. Kali ini tidak akan ada ampun bagi orang-orang yang ingin menyakiti keluarganya apalagi itu adalah istrinya. Jagadta menatap Rayya yang saat ini sedang membaca berkas dengan dahi yang berkerut. Rayya mendapatkan posisi wakil direktur saat ini dan pekerjaan ini belum sepenuhnya Rayya pahami. Jagadta yang tadi duduk santai disofa, hanya bisa menatap sang istri yang sedang duduk dikursi kerjanya. Jagadta tidak menyangka akan berada diposisi ini yaitu duduk disofa sedangkan istrinya dikursi kerja bak seorang wanita karir yang sukses. Ia tersenyum dan kemudian segera berdiri melang