Setelah selesai makan, Rayya menemui Adiwangsa di ruang kerjanya. Sudah lama ia tidak masuk kedalam ruangan ini, terakhir kali saat ia meminta izin untuk berkuliah di Bandung dan menetap disana. Saat itu setelah ia keluar dari ruangan ini dan diberikan izin oleh Adiwangsa, Rayya menangis terseduh-seduh saat itu karena merasa ia mungkin tidak akan pernah lagi kembali ke Rumah ini. Rayya melangkahkan kakinya mendekati Adiwangsa yang sedang duduk dikursi kerjanya.
Adiwangsa menatap Rayya dengan sendu, ia tahu selama ini hidup putrinya ini sangatlah berat. Kesalahan yang pernah ia lakukan telah menyakiti hati keluarganya, istrinya dan anak-anaknya. Kehadiran Rayya dari kesalahannya bersama sekretarisnya membuat rumah tangganya yang harmonis hancur. Selama ini Adiwangsa bukan tidak peduli den
