Alin merapikan kamarnya dan menyimpan barang-barang yang tidak perlu ia simpan lagi termasuk barang yang merupakan kenangan pahitnya bersama Gibran dan juga Gisel. Kamarnya sangat berantakkan dan ia berencana untuk membeli beberapa barang untuk merubah suasana kamarnya. Ketukan pintu membuatnya segera membukannya dan ia tersenyum ketika melihat Rita dan Janisa segera masuk kedalam kamar dan keduanya memeluknya dengan erat. Rita Kakak iparnya meneteskan air matanya dan begitu juga dengan Janisa keponakannya menangis pilu karena keduanya sangat merindukan Alin. "Kamu jangan pergi lagi ya Lin! Hiks...hiks..." isak tangis Rita membuat Alin ikut meneteskan air matanya. Ia merasa sangat jahat karena telah melukai Kakak iparnya yang sangat menyayanginya. "Iya Mbak, maafkan aku," ucap Alin. Se