Memaafkan

1262 Kata

"Perempuan yang melahirkan putranya dan membiarkan perempuan lain untuk mengadopsinya hanya karena kekayaan menurutmu dia perempuan seperti apa?" tanya Senopati dengan dingin. Alea menggenggam tangan Senopati membuat Senopati melirik Alea sekilas dan kemudian ia menatap sang Kakek dengan berani. Sosok Senopati yang keras kepala, angkuh dan sombong terlihat begitu jelas saat ini. Apalagi yang ia tunjukkan saat ini adalah rasa marah dan kekecewaan yang begitu besar kepada Kakeknya, Papinya dan juga Maminya. Bagaimana tidak, sudah bertahun-tahun rahasia ini disimpan hingga ia memutuskan untuk mencari tahu semuanya. Fakta demi Fakta yang ia dapatkan, membuat rasa kekecewaan yang begitu jelas merenggut hatinya hingga luka itu begitu perih terasa. Kasih sayang...itu yang ia butuhkan selama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN