Air mata menetes membasahi pipi sang taipan, saat pria itu mendengar suara tangis salah satu putrinya. Satu baby salmonnya sudah terlahir. Pria itu mengecup kening berkeringat Lethicia, sebelum mengarahkan fokus mata pada bayi yang masih berlumur darah. Sang dokter menyerahkan bayi yang masih menangis keras itu pada seorang perawat, lalu kembali fokus pada pasiennya. Pekerjaannya belum selesai. “Masih satu lagi. Kita ulangi seperti tadi, Dokter Cia.” Dengan tarikan dan hembusan napas cepat, Lethicia mengangguk. Wanita itu meremas lebih kuat telapak tangan sang suami, sebelum mengikuti aba-aba sang dokter kandungan. Menarik sebanyak mungkin oksigen masuk, lalu mengejan sekuat tenaga. Dia sudah berhasil mendorong keluar bayinya yang pertama, Lethicia yakin dia akan bisa membuat bayi kedua