“Apa yang Papa lakukan? Berdiri, Pa.” Lethicia melepas genggaman tangan dengan Rion, lalu mencoba menarik kedua bahu Patrice agar pria itu berdiri. “Tidak. Aku tidak akan berdiri sebelum kamu memaafkanku, dan berjanji akan membantuku.” “Apa yang Papa inginkan? Ayo, kita bicara baik-baik sambil duduk. Jangan seperti ini.” Patrice menggelengkan kepala. Pria itu tetap bertahan menekuk lutut di lantai. Membuat Lethicia mendesah putus asa. “Aku sudah menyakitimu selama ini. Aku minta maaf. Tolong maafkan aku.” Patrice mengangkat kepala. Pria yang sudah tidak muda itu menatap memohon sang menantu. Lethicia mengangguk. “Aku memaafkan Papa. Sudah, ayo kita bicara di di sana.” Lethicia mengedik ke arah sofa. Wanita itu kembali membungkuk, mengulurkan tangan yang berakhir hanya menggantung. “B