“Mama! Rion jatuh. Kaki Rion berdarah,” adu Rion pada Lethicia melalui sambungan telepon. Setelah lukanya diobati, anak itu memaksa sang nanny untuk menghubungi Lethicia. Masih sesekali sesegukan, anak itu menceritakan kejadiannya sampai dia terjatuh dan lututnya berdarah. “Kalau begitu, sekarang naik sepeda harus pegang stang dua tangan. Jangan pakai satu tangan.” Mendengar suara sang papa, Rion mengedip. “Kenapa Papa yang bicara? Rion sedang bicara sama mama.” Anak itu mengeluh. Dia sedang mangadu pada mamanya. “Mama,” panggil Rion ketika masih belum mendengar suara sang mama lagi. Geraldo menahan tawa mendengar nada merengek Rion saat memanggil Lethicia. Pria itu berdehem ketika mendengar Rion kembali memanggil sang mama. “Rion … istriku sedang ke toilet.” Geraldo akhirnya memberita