Dua Ratus Enam Puluh Juta!

1632 Kata

Reza tanpa ragu menawarkan tumpangan sambil menggoda Alina, “selamat pagi tuan puteri, ayo naik kereta besiku. Jarak dari sini ke gedung fakultas, jauh. Ini sudah hampir jam delapan, kelas akan segera dimulai.” Alina pun dengan cepat menolak, “tidak. Aku lebih baik jalan kaki dan terlambat daripada berurusan dengan kekasihmu itu.” Alina pun melangkah pergi. Dengan gerakan cepat, Reza turun dari motornya dan memegang tangan Alina. Alina menghentikan, langkahnya dan melihat ke arah tangan Reza yang memegangnya. Dengan tegas Alina berkata, “lepaskan tanganmu itu!” Reza langsung melepaskan tangannya dari Alina. Lalu ia berkata, “Alina. Yura itu bukan kekasihku. Dia hanya teman biasa saja.” Alina melihat ke arah Reza dan berkata, “aku tak peduli. Yang pasti dia tidak suka jika kamu mend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN