Rose duduk di sebuah club malam. Ia duduk sendiri. Di usianya yang tak lagi muda, Rose tak merasa malu berada di sana. Tak jauh dari tempat duduknya, Thomas berjalan dengan gagahnya, lelaki berusia tiga puluh tahun itu terlihat lebih tampan dari sebelumnya. Rose berkata dalam hati, ‘Sepertinya kita berjodoh. Aku tak akan melewatkan kesempatan ini. Aku harus bisa mendekatinya.’ Rose berkata pelan pada dirinya sendiri, "Aku sudah melakukan treatment kecantikan di klinik, aku percaya diri. Tapi meski begitu, aku harus membaca situasi. Aku harus mencuri perhatiannya dengan cara yang rapi. Aku tak boleh terlihat murahan. Aku kesepian, aku butuh teman." Rose meneguk minumannya sambil memperhatikan Thomas yang sedang mengobrol dengan temannya. Thomas duduk berdua dengan seorang lelaki yang

