Kehancuran 2

1117 Kata

Dikri mengambil ponsel dari saku celana. Banyak pesan masuk dari beberapa relasi dan kolega. Termasuk dari tim sukses yang sebagian membantunya berkampanye dengan uang pribadi mereka. Dikri lemas seketika. "Om Maksum sekarang masih di kantor polisi. Aku sudah menyuruh pengacara kalian untuk mengurusinya." Irwan pun tak kalah geram. "Padahal besok sudah hari H. Bisa-bisanya papamu berbuat demikian, Dik. Kami bersusah payah membantu kalian menggalang suara. Tapi papamu sendiri yang menghancurkannya. Kita nggak bisa menghentikan pemberitaan ini. Pihak lawan pasti memanfaatkan keadaan ini untuk menjatuhkanmu. Bahkan sebelum pencoblosan. Bersiaplah untuk menghadapi kenyataan besok." Irwan berjalan mondar-mandir di tengah ruangan. Sedangkan Dikri duduk lemas di sofa. Kalau tadi dia bisa mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN