Seminggu kemudian ....
"Halo, Mas." Suara Santi di seberang.
"Apa sebenarnya maumu. Sudah berapa kali dalam seminggu ini aku datang ke rumah tapi karyawanmu bilang kamu keluar. Kuajak ketemuan di luar kamu bilang sibuk. Aku tidak datang sendiri, tapi aku mengajak mamaku." Bram meluapkan amarahnya saat Santi menerima teleponnya malam itu.
"Kenapa Mas Bram marah, aku memang sibuk. Mas, tahu kalau aku single parent. Aku harus kerja untuk kehidupanku dan anakku," jawab Santi.
"Untuk menemuiku dan mama, kamu bilang sibuk. Tapi kamu selalu punya kesempatan untuk menghasut Vanya. Jangan kamu kira aku tidak tahu, kalau kamu menemuinya di sekolah."
"Vanya yang minta ketemu, karena mas melarangnya bertemu dengan kami. Makanya dia minta aku sama mama datang ke sekolahnya."
"Aku tidak akan melar
