"Malu karena pada akhirnya aku kembali pada, Mas. Ternyata aku nggak mampu melampiaskan kemarahanku pada lelaki itu sendirian. Aku tetap butuh Mas dan keluargaku. Gimana aku nggak malu. Seolah waktu itu aku yakin akan bertindak sendiri." Bram mengangkat dagu Puspa lantas mengecup bibirnya. "Mas yang membawamu kembali, jadi tidak perlu malu." Puspa membalas tatapan suaminya, lantas merangkul pinggangnya. "Makasih banyak," ujarnya lirih. Bram membalas dengan memeluk erat istrinya. Dia kembali ingat di malam ia kecewa. Semarah apa dirinya pada perempuan yang sekarang berada dalam dekapannya. Bram hanya berpikir, apa ia akan kembali menjalani rumah tangga seperti bersama Sandra. Sejak awal saja dia sudah dibohongi, Puspa tidak mau jujur di awal pernikahan mereka. Padahal kalau tahu ceritan