Alexa berjalan menuju dapur rumahnya untuk mencari makanan yang tersedia. Tangannya bergerak membuka perabotan rumah tangga yang berwarna silver berbentuk kotak panjang tersebut namun ia tidak menemukan makanan cemilan yang diinginkannya. Alexa hanya menemukan dua buah permen yang tersisa di sana. Buah-buahan pun hanya tersisa pisang dan pepaya. Selebihnya isi kulkasnya adalah rempah-rempah atau bumbu dapur yang digunakan untuk penyedap masakan.
Alexa baru sadar jika asistennya Mami Key sudah tidak kerja di rumah keluarga Haires. Biasanya Mami Key yang suka pergi berbelanja membeli banyak makanan ditemani Alexa untuk mengumpulkan berbagai macam cemilan makanan di kulkas agar terisi penuh. Namun sekarang Mami Key sudah tidak ada lagi di rumah keluarga Haires.
Dia ingat bahwa di rumahnya tidak hanya kulkas yang menjadi tempat persediaan stok makanan. Di lantai dasar terdapat ruangan khusus makanan yang memang sengaja kedua orang tuanya buat untuk memanjakan perut Alexa. Alexa pun bergegas menuju ruangan tersebut.
Alexa berjalan menuju ruangan yang dimaksud yakni ruangan khusus makanan, sesampainya di sana ternyata stok persediaan cemilannya memang sudah habis dari beberapa hari yang lalu.
“Yah, habis juga,” ucap Alexa tak bersemangat karena tidak menemukan makanannya.
Tiba-tiba saja terbesit sebuah ide di dalam otaknya, Alexa mempunyai ide untuk membeli makanan tersebut saja keluar rumah. Akan tetapi ia berpikir, ia akan pergi dengan ditemani siapa?
Sejenak Alexa berpikir dan ia akhirnya menemukan jawabannya. Alexa memutuskan untuk pergi berangkat membeli cemilan makanannya dengan Ken. Alexa pun segera pergi menghampiri Ken.
Myra yang sedang berada di lantai satu melihat sang putri tengah kebingungan di ruangan makanan itu.
“Kenapa dia?” kata Myra seorang diri. Myra memutuskan untuk menghampiri Alexa yang berada sendirian di sana
“Ada apa, Alexa? Kenapa kau terlihat bingung? Aku memperhatikanmu barusan.” ujar Myra kepada Alexa, Alexa refleks memutar kepalanya karena mendengar suara sang mama.
Ia pun membalasnya, “Stok makanan Alexa sudah habis ya, Ma? Alexa sudah ke dapur dan ke ruangan makanan namun dari tadi, Alexa tidak menemukannya juga. Alexa hanya menemukan bumbu dapur dan dua buah permen saja.”
“Iya, Alexa. Astaga, Mama lupa meminta mereka untuk membelikan stok makananmu.”
“Alexa kira masih ada.”
“Apa kau mau aku minta mereka untuk membelikannya kepadamu, Sayang?”
“Tidak perlu, Ma!” tolak Alexa cepat-cepat.
Ternyata benar bahwa stok makanannya telah habis pantas saja Alexa tidak menemukan bahan makanan. Ia sudah bertanya kepada Myra namun Myra bilang memang stock makanan sekarang sudah habis. Myra akhirnya meminta asisten dan pembantu untuk membelikan makanan di depan namun Alexa melarangnya.
Alexa meminta kepada Myra agar dirinya saja yang pergi untuk membeli cemilan tersebut.
“Kenapa tidak perlu, Alexa? Bukankah kau lapar jika tidak ada makanan kecil untuk perutmu itu? Aku tidak mau putri kesayanganku ini menjadi lapar karena tidak memakan cemilan kesukaannya.” kata Myra.
“Ah, Mama jangan berlebihan seperti itu. Alexa memang lapar namun masih bisa ditoleransi kok, Ma!”
“Lalu, apa yang ingin kau lalukan? Kenapa kau tak mau aku meminta mereka untuk membelikan makanan untukmu agar kau tidak kelaparan, Alexa?”
“Alexa ingin membeli makanan sendiri, Ma.”
“Kenapa begitu? Tidak biasanya kau ingin membeli sendiri. Kenapa juga kau mau membelinya sendiri. Kita kan' punya banyak asisten mengapa tidak meminta mereka membelikannya saja? Dari pada kau nantinya malah lelah sendiri, bukan begitu Alexa? Aku sangat menyayangimu.
Aku tak mau kau kelelahan karena terlalu banyak berjalan pergi menapaki semua jalan.” ucap Myra khawatir kepada sang putri.
Memang kedengarannya agak aneh namun Myra memang sangat menyayangi Alexa. Ia tak mau ada hal negatif apapun yang terjadi kepada putrinya. Walaupun sebenarnya kepala Alexa disiram cokelat panas ia tidak mengetahuinya karena Alexa memilih untuk memendamnya; ia tidak berniat memberi tahu Myra karena dirinya takut jika Myra akan marah besar kepada senior yang iri hati kepadanya itu.
“Ya ampun, Ma. Mama tenang saja, Alexa tidak akan diculik seperti adegan di film-film kok! Alexa bisa menjaga diri Alexa.”
“Memangnya kau mau pergi dengan siapa, Alexa?”
“Alexa ingin pergi membeli stok makanan dengan Ken saja, Ma. Sekarang kan' tugas Ken ada dua. Menjadi Security dan menjadi asisten Alexa yang menggantikan Mami Key.”
“Kau yakin?”
“Tentu saja Alexa sangat yakin, Ma! Please, boleh ya!” rengek Alexa kepada Myra. Setelah menimang-nimang beberapa saat akhirnya Myra memutuskan untuk menyetujui hal tersebut.
Alexa segera bergegas mengganti bajunya lalu membicarakan hal ini kepada Ken, setelahnya ia pergi membeli stok makanan berdua dengan Ken, sang asisten sekaligus Security-nya itu.
***
Alexa turun dari mobil diikuti dengan Ken di belakangnya. Malam ini ia dan Ken pergi berdua untuk membeli makanan di sebuah Mall.
Ken yang mengemudikan mobilnya karena sopir sedang pergi menjemput Papa Alexa untuk pulang dari perusahaannya.
“Ayo, Ken!” ajak Alexa.
“Iya, Nona.”
“Jangan panggil aku, Nona! Aku merasa aneh tahu jika kau memanggilku seperti itu,” ujar Alexa, “karena kita seumuran kau boleh panggil aku apa saja tapi jangan pakai Nona ya, karena menurutku itu aneh!”
“Baik, Nona.”
“Tuh, kan! Jangan begitu!”
“Oke, Lexa.” kata Ken yang merasa bingung dengan panggilan yang Alexa minta.
“Nah, gitu dong bagus!” puji Alexa, “Ken umurnya berapa memangnya? Sama kayak Alexa kan?”
Alexa yang mengira umur Ken setara dengannya ternyata salah besar. Ternyata usia mereka terpaut tiga tahun lebih tua Ken dibandingkan Alexa. Astaga, Alexa merasa malu jika tadi dirinya berkata bahwa usianya dan Ken sama.
“Ya ampun, Ken! Maafkan aku, aku tidak tahu jika usiamu lebih tuha dibandingkan aku. Seharusnya aku memanggilmu Kakak bukan?”
“Tidak usah memanggilku Kakak, Lexa. Panggil saja aku dengan sebutan Ken, aku sudah terbiasa mendengarnya.” kata Ken kepada Alexa.
“Apakah itu terdengar seperti tidak sopan ketika aku memanggilmu dengan sebutan nama seperti itu?”
“Entahlah, menurutku sah-sah saja kalau denganku.”
“Wah, kau open minded sekali ya, Ken! Tidak gila hormat karena memiliki umur yang lebih tua denganku,” kagum Alexa, “ayo kita masuk untuk membeli stok cemilan.”
Alexa dan Ken berjalan beriringan memasuki supermarket yang berada di Mall tersebut. Alexa mengambil berbagai macam makanan berkardus. Alhasil troli dorong yang Ken bawa terlihat penuh dengan kardus makanan yang Alexa ambil dengan sangat banyak.
Ken melihat sebuah kardus wafer yang terletak di rak atas yang terlihat bergeser karena Alexa menggoyangkan rak agar bisa mengambil wafer tersebut.
Kardus itu terlihat sangat berat. Dan parahnya lagi kardus tersebut ingin jatuh menimpa kepala Alexa. Ken tidak membiarkan hal itu terjadi. Ken pun segera berlari dan melindungi Alexa.
“Lexa! Awas ada kardus yang ingin menimpa kepalamu!”
***