66. Bleeding

2739 Kata

Windy menghentikan taksi yang dia kendarai tak jauh dari sekolahnya. Ada gedung olahraga lama yang jarang digunakan. Chandra meminta janji temu di tempat itu. "Kenapa dia minta ketemuan di sini, ya?" heran Windy. Cuaca sore yang sedikit mendung. Windy masih clingak-clinguk mencari keberadaan Chandra. Sementara itu, tak jauh dari sana, mobil Reyhan terparkir untuk mengawasi Windy. "Ngapain mereka ketemuan di sini?" gerutunya. Hanya menunggu. Di sana, Windy melangkah masuk dan tak mendapati siapa pun. Tumpukan barang dan peralatan olahraga, juga bola-bola tenis berserakan. Dibanding gedung, tempat ini lebih mirip seperti gudang. Penerangan pun redup. "Chandra mana, ya?" keluh Windy. Brak! Windy terkejut saat pintu dibanting keras. Ketiga siswi yang berkonflik dengannya di tribun, kini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN