Sudah lebih dari jam dua siang, Fandy tertidur di kamar. Udara cukup sejuk masuk melewati jendela kamar. Seorang gadis berdiri di sana. Dia yang sebelumnya sudah menyempurnakan tampilan samaran itu segera mendekati kasur setelah meletakkan nampan berisi makan siang yang dilewatkan Fandy sejak tadi. Gadis cantik putri dari Pak Fahmi. Gadis itu tersenyum, setengah berjongkok menatap wajah tertidur Fandy. Pria ini memang yang akan dijodohkan dengannya terkait rencana kedua orang tua mereka. 'Ganteng banget, ya! Pantes aja kalau playboy, ganteng gini. Cewek-cewek jadi rela ngantri buat dia. Tapi kalau punya suami seganteng ini, pelakor pasti rapetin barisan. Ck. Aku nggak mau nikah cuma sekedar nikah. Dia beneran harus jatuh cinta sama aku juga.' Wajah rupawan itu dinikmati Ayu saat rambutn