55. Berdamai

1178 Kata

Minggu pagi menjadi awal yang baru. Arvin membuka mata dan melihat Luna menungguinya sejak semalam. Sempat merinding jika mengingat kejadian mengerikan kemarin. Namun, cinta Luna yang dilihatnya kemarin justru menghapus rasa takut itu. Luna selalu bersamanya. Arvin segera duduk dan menyapu kepala Luna yang tidur dengan posisi duduk. Pasti lelah sekali dia. Menyadari seseorang bermain dengan helai rambutnya, Luna terusik. Dia membuka mata dan mendapati Arvin sudah bangun, menyajikan senyum untuknya. "Kak Arvin!" Arvin sampai harus terdorong ke belakang saat gadis itu memeluknya erat, seolah menyandarkan bobotnya pada Arvin. "Syukurlah, Kakak baik-baik aja." Arvin melepaskan pelukannya, menyentuh sisi pipi Luna. Jarinya mengusap lembut sudut bibir itu. "Kenapa aku yang ditanya? Yang ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN