Tari berjalan diikuti Akbar di belakangnya. Gadis itu menyampir tasnya ke lehernya dan diubah posisinya agar menghadap depan. Kemudian segera mengambil kunci motornya dari dalam tas. Tari bergegas mengeluarkan motornya dari parkiran. "Kamu mau aku antar?" Tari baru ingat jika Akbar ternyata sejak tadi mengikutinya. Pemuda itu tengah menatap motor matic milik Tari dan Tari bergantian. Tari mengangkat kedua alisnya. "Kamu bukannya bawa mobil sendiri ke sini?" tanyanya bingung. Iya, seingat Tari, pemuda di depannya itu tadi membawa mobilnya sendiri. Bahkan mereka sampai di kafe ini secara terpisah. Akbar menggaruk bagian belakang lehernya. "Iya, barangkali kamu mau kuantar," ujarnya sembari meringis. Kemudian ia mengeluarkan kunci mobil dari dalam saku celananya, mengayunkannya ke h