"Jangan, Dewi. Jangan melewati batas. Entah Radit tahu atau enggak, itu bukan urusan kita." Kino berujar serius. Pemuda itu sekali lagi ingin mengucapkan dengan lantang kalimat yang ada di hatinya. Tentang ia yang tidak ingin Dewi menjadi jauh lebih jahat dari ini. "Kamu gak seperti Dewi yang kita kenal belakangan ini." "Maksud ... kamu?" Dewi terbata menatapnya. Membuat gadis itu sulit berucap. "Aku ... tetap Dewi yang kalian kenal." Kino menggeleng. "Dewi yang kita kenal bukan seperti ini. Kamu sudah termakan oleh keserakahanmu." Dewi mengulum bibirnya. "Kenapa memangnya? Kamu pikir aku gak berhak bersama Radit?" Kino frustrasi menatap gadis itu. Tidak mengerti apa yang harus ia katakan lagi. "Kamu gak masalah Radit gak bahagia?" tanyanya akhirnya. Dewi terdiam. Ia mengalihka