"Kak?" Panggil Zea karena Ares hanya diam saja ketika dia sudah selesai membantunya melepaskan sabuk pengamannya. Ares yang tersadar menggelengkan pelan kepalanya yang ternyata itu halusinasinya. "Sial." Umpatnya pelan. Bagaimana bisa dia memiliki pemikiran dan halusinasi dengan Zea dan bahkan dia membayangkan jika dia menciumnya kembali. "Ada apa?" Tanya Zea yang bingung sendiri karena Ares bahkan seperti terlihat kesal. "Tidak apa, aku hanya sepertinya kepikiran dengan Rena." Kata Ares yang membuat Zea akhirnya mengerti. "Aku turun dulu, kakak susul saja Kak Rena, kasihan dia. Dia juga pasti akan marah ketika Kak Ares lebih memilih untuk mengantarku, meskipun karena tanggung jawab Kak Ares, tapi dia pasti sedih." Kata Zea yang akhirnya di angguki oleh Ares. Zea turun dan Ares lan

