Tak terasa hari terus berjalan sampai hampir satu bulan berlalu, dan sampai saat ini juga tidak terlihat tanda-tanda dari kehadiran Lucas. Wanita yang biasanya selalu bisa menyelesaikan permasalahan apapun kali ini hanya terpekur tanpa bisa berbuat apa-apa, segala macam upaya telah ia kerahkan namun tidak menemukan setitik harapan. Rahel menutup laptopnya, menekan ujung hidungnya yang terasa pening, pekerjaan yang menumpuk ditambah harus mencari Lucas membuatnya kekurangan istirahat, bahkan tidak jarang ia tidur hanya beberapa jam saja. Di saat-saat seperti ini ia tiba-tiba teringat Lucas, biasanya lelaki itu yang akan menidurkannya jika ia insomnia namun sekarang justru lelaki itu yang menjadi alasan dirinya insomnia. "Ini benar-benar aneh, kenapa lelaki itu seperti hilang tertelan bumi