CHAPTER-44. CAN I CALL YOU MINE? BEVERLY hanya tersenyum simpul saat mereka berhasil mengudara. Luka yang dihasilkan dari tembakan Brooklyn tidak seberapa dengan apa yang menyayat hatinya. Saat ini, Brooklyn pasti sangat tersiksa karena ulahnya sendiri. Jika saja ia membiarkan peluru Brook mengenai Jackson, mungkin saat ini Brook masih baik-baik saja. Entah mengapa Beverly bisa sangat yakin kalau kakaknya pasti sedang sangat sedih. Namun, di sisi lain ia juga tidak bisa membiarkan Jackson tertembak. Suasana di dalam helicopter menjadi sangat panik. Jackson memarahi dirinya. “Apa yang kau lakukan!” kata pria itu. “Apa kepalanya terluka?” tanya Dimitry panik. “Tidak.” kali ini Rome yang menjawab. “Kenapa dia terjatuh?” Tanya Dimitry seraya memperbaiki posisi Beverly. Dimitry seorang dok