CHAPTER-29. ESACAPE PLAN. BEVERLY membuka matanya lebar-lebar. Ia mendapati dirinya diikat ke sebuah kersi dan mulutnya dilakban. Kakinya pegal-pegal, juga seluruh tubuhnya terasa nyeri. Ruangan tempatnya disekap gelap gulita. Beverly hampir tidak bisa melihat apa pun saat pertama kali membuka mata. Namun, perlahan, setelah kesadarannya benar-ben ar pulih, Beverly melihat ada beberapa celah yang berhasil diterobos oleh cahaya entah dari mana. Jemari lentik Beverly meraba tali yang mengikat pergelangan tangannya. Tidak terlalu besar. Pikirnya. Beverly tahu bagaimana harus bersikap di saat seperti ini. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah tetap tenang. Ia sadar betul kekacauan akan memperparah keadaannya saat ini. Jadi, Beverly bertekad untuk tidak membiarkan dirinya diserang kepanika