---**--- 9 hari kemudian., Columbia University, New York, USA., Lobi., Sore hari., Mereka masih mendengarkan Caca berbincang dengan temannya, Mieka. Sedangkan Azathea, Bening, dan Embun dengan senang hati menunggu wanita yang sudah dianggap sebagai calon Kakak Ipar mereka sendiri, mengobrol dengan wanita bernama Mieka. “Kalian pasti sudah lama menunggu ya? Maaf ya. Saya hanya belum mengerti bahan ajaran kami tadi,” ujar Mieka tersenyum ke arah tiga gadis berdarah Althaf itu. Caca mengulum senyum, membiarkan Embun terus memeluknya. Tadinya, Caca sudah menyuruh mereka untuk menunggu di mobil karena takut jika saja mereka lelah berdiri menungunya. Tapi, ketiga gadis ini justru tidak mau dan memilih untuk tetap menunggunya. “Tidak apa-apa, Kak Mieka