Semua orang beralih menatap Gamal, hingga membuat pria itu bergidik ngeri. “Ada apa?? Kenapa semua menatapku?? Apa salahku??” Gamal mulai bingung. Glek! ‘Kenapa jadi aku yang disalahkan?? Aku sungguh tidak tahu dimana dia?? Aku pikir, dia sudah pergi pagi buta tadi,’ ujarnya menjelaskan. Arash dan Gaza berulang kali menghela panjang napasnya. Entah kenapa, mereka selalu direpotkan oleh dua pria itu. Kalau bukan Gamal yang membuat ulah, sudah pasti Aiyaz yang melakukannya. Begitu saja sampai seterusnya, sampai keluarganya hapal jika Aiyaz dan Gamal sangat kompak satu sama lain. Anta memicingkan matanya. “Pangeran tampan, kau pasti tahu dimana Mas Aka, hmm?? Apa benar kalau dia menginap disana?” tanya Anta dengan nada bicara pelan.