Chapter 18

2303 Kata

"Kau ..." desis Eather menatap tidak suka pada lelaki tersebut. "Akhirnya datang juga," jawab Arcana santai, lelaki itu masih memasang wajah tersenyumnya sambil mendekati Eather dan Arcana. "Apa kalian merindukanku, wahai anak-anakku?" sapa lelaki bersurai putih yang mengenakan tudung di kepalanya itu. Lelaki yang terlihat masih muda itu berjalan mendekati Eather dan Arcana, iris keemasan milik lelaki itu menatap lembut pada kedua anaknya. Sedangkan Eather menatap lelaki di depannya dengan tajam tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya. "Wajahmu sama sekali tidak berubah dari ribuan tahun lalu," sindir Eather, lelaki di hadapannya kini hanya terkekeh. "Itulah salah satu keunggulan dari seorang Malaikat, wajahmu tidak akan pernah menua," jawab lelaki itu masih dengan senyum lembutnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN