"Aku baik-baik saja!" Dina menegaskan sekali lagi karena Dion masih terus-terusan saja bertanya.
"Tapi badan kamu itu panas sekali, Din! kamu yakin baik-baik saja?"
Dina menghela napas kasar. "Berapa kali lagi aku harus menjawab? aku baik-baik saja."
Dina melengos dengan wajah kesal ke sofanya. Dia langsung berbaring membelakangi Dion yang masih menatap rusuh. Dina tidak baik-baik saja. Keadaan tubuhnya menunjukkan gejala demam. Dion tahu itu, tapi Dina sangatlah keras kepala.
Dion melangkah pelan mendekat. Dia masih mencemaskan Dina.
"Din ...," panggilnya pelan.
Dina tidak menjawab.
"Apa sebaiknya kita ke dokter?"
"Aku mohon ... justru sikap kamu yang nyinyir seperti itulah yang membuat kepala aku semakin pusing. Aku hanya ingin beristirahat dengan tenang. Jadi aku mohon ... ber
