“D-Dion....” Bagas melotot kaget melihat Dion yang muncul degan napas sesak dan juga wajah yang basah bermandikan peluh. Setelah mendapatkan informasi dari Rianti, Dion segera bergegas ke tempat di mana Bagas dan Dina berada. Dion juga menemukan kartu yang menjadi kunci kamar itu di depan pintu kamar. Dion terperangah mendapati Bagas tanpa pakaian dengan tangan terborgol ke teralis jendela yang terbuat dari besi itu. Dion kemudian mencari-cari keberadaan Dina. Embusan napasnya berubahsesak saat melihat pakaian Dina yang sudah hancur karena digunting oleh Dion. “Mana Dina, ha?” tanya Dion. Bukannya menjawab, Bagas malah tertawa. Dion mengepalkan tangannya kuat-kuat. Di detik berikutnya dia langsung mendekati Bagas dan menendang perut lelaki itu. Tak hanya sekali. Dion melayangkan tiga