Haruskah Kita Sudahi Segala Dusta?

2437 Kata

Ridwan sudah berangkat bekerja. Dina juga sudah selesai merapikan meja makan. Semua pirig kotor sudah selesai dicuci. Setelahnya Dina menyeka meja makan itu dengan hati-hati. Sebenarnya meja itu sudah bersih dan permukaan kacanya itu pun tampak mengkilat. Tapi Dina terus saja menyekanya berulang-ulang. Seperti seseorang yang kehilangan akal sehatnya. Pikiran Dina makin tak menentu setelah berbicara dengan Ridwan. Topik pembicaraan yang tidak biasa itu bahkan membuat Dina semakin merasa tak nyaman. Ada sesuatu yang terasa menganjal di pikirannya. Namun entah apa itu ... Dina sendiri juga tidak tahu. "Kenapa papa tiba-tiba saja berbicara seperti itu?" bisik Dina lirih. Dina sangatlah bingung. Di sisi lain, Dion belum juga kembali. Dina lanjut beraktivitas dengan pikiran yang tak tenang. Di

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN