Sungguh sebuah pertemuan yang tidak di sangka-sangka. Dina masih gugup dan kikuk. Alasannya sudah jelas. Sebelumnya Dina memang telah berbohong. Saat itu, Dina mengira bahwa dia tidak akan pernah berjumpa lagi dengan sosok Leony. Saat itu Dina berpikir bahwa hubungan pertemanan mereka akan usai ketika Dina pindah rumah dan berhenti mengajar privat untuk adik Leony. Tapi ternyata semesta berkata lain. Mereka kembali bertemu dan duduk berdua di warung cendol yang berada di tengah-tengah pasar tradisional. Dina menatap Leony yang berubah sendu. "Ada apa? kenapa kamu terlihat sedih?" Leony tersenyum lemah. "Apa aku boleh bercerita? Aku takut jika nanti dianggap berbagi beban ataupun berbagi kisah yang menyedihkan." "Kalo kamu mau cerita ... aku akan mendengarkan dengan baik," balas Dina. L