Matahari siang ini begitu terik, tapi tidak terasa panas menyengat kulit. Embusan angin sepoi-sepoi terasa sejuk ketika mengelus wajah. Dina sedang duduk sembari mendongakkan wajah menatap langit yang cerah. Gumpalan awan-awan putih terlihat berarak pelan di langit nan biru. Ia tersenyum. Tangannya memegang secangkir kopi yang masih mengepulkan asap. Siang ini dia sedikit mengantuk dan membutuhkan kafein untuk membuat mata dan pikirannya tetap terjaga sebelum kembali bertempur. “Bu Dinaa…!!!” Teriakan itu membuat Dina membuka mata dan menoleh ke arah sumber suara. Terlihat seorang murid perempuan dengan seragam SMP-nya melambaikan tangan, lalu berlari menghampiri Dina. “Ada apa Ratih?” tanya Dina. “Ini, Bu… kelas kami ada jam kosong, Bu. Pak Adit tidak masuk hari ini, juga tidak ada t