Lampu gantung berayun perlahan, menebarkan cahaya pucat ke sekeliling kamar tidur Zalma di rumah pribadinya. Di tengah karpet wol krem yang ternoda tumpahan Bourbon, Zalma duduk bersandar pada sisi ranjang, kakinya terlipat tidak rapi. Tubuhnya masih dibalut pakaian kerja, kerah jatuh lemas menyingkap sebagian pundak yang gemetar. Botol Bourbon setengah penuh tergeletak di samping. Dan di tangannya yang tergetar ia menggenggam Glock 19 di mana telunjuk sudah menyentuh pelatuk. Senjata diarahkan tepat ke dahi lelaki yang berlutut hanya satu lengan jauhnya. Dantheo menerima moncong baja itu tanpa kedip ketakutan sama sekali. Wajahnya berbayang remang. Lelaki itu menunduk sekilas, seolah menghormati senjata di depan wajahnya, lalu menatap Zalma dengan mata kelam yang menolak memohon un