Pagi harinya, seusai sholat subuh, Rana merebahkan tubuhnya lagi di sisi Nadia yang masih tertidur pulas. Leo melihat Rana yang merebahkan tubuhnya lagi, dia ikut tidur di sisi Rana dan memeluk Rana dari belakang. Rana membalikan tubuhnya dan mengecup kilas bibir suaminya. “Tangannya jangan macem-macem, Kak! Nadia masih tidur,” ucap Rana. “Aku pengen meluk saja kok, lagian kamu juga cium-cium aku,” ucap Leo. “Morning kiss, Kakak,” ucap Rana dengan genit. “Jangan gini, nanti kalau aku ingin lebih bagaimana?” ucap Leo dengan memungut bibi Rana lagi dengan bibirnya. “Gini ya, Ran? Kalau ada anak di tengah-tengah kita, mau bermesaraan lebih saja takut Nadia bangun atau mungkin dia sebenarnya sudah bangun tapi masih pura-pura tidur, biar melihat kami,” ucap Leo. “Makanya, sabar. Nanti ju