Mengkhawatirkan Rana, tentu aku mengkhawatirkannya. Dia belum pulang-pulang sampai jam 12 malam dari cafenya. Ponselnya juga tadi mati, dan ibu, ibu lagi-lagi menanyakan Rana. Hanya menanyakan Rana saja sih, dan aku menjawab Rana sudah tidur, karena kelelahan. Ibu tidak mencurigai Carla lagi, mungkin karena aku memberi pengertian pada ibu, kalau aku di sini benar-benar mengurus pekerjaanku. Aku tadi membentak Rana. Aku benar-benar tersulut emosi sekali tadi. Rana yang tahu soal cincin pernikahan kami, dia sepertinya benar-benar marah sekali padaku. Aku memang menaruh cincin pernikahanku dengan Rana di gudang. Aku tidak bisa memakai cincin itu. Aku tidak bisa. Tapi, saat aku bersama Rana, aku mencoba memakainya, dan kemarin aku lupa, aku lupa mengambil dari gudang. Pekerjaanku benar-benar